Antriiiiiiiii!!!!!!!!
Antriiiiii.....!!!!
Filipi 2:4
“dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
“Aku duluan!” teriak seorang anak bertubuh tinggi besar dari arah belakang. Semua anak yang ada di depannya minggir karena takut ditabrak. Hari itu di sekolah Minggu diadakan perjamuan kasih. Kakak sekolah Minggu sudah mengatur supaya anak-anak berbaris tertib, sehingga semua dapat menikmati makanan tanpa berebut.
Tetapi pagi itu Bombom bangun kesiangan, ia terlambat datang ke sekolah Minggu. Ia baru ingat bahwa hari ini ada perjamuan kasih, sehingga ia langsung berangkat dengan terburu-buru. Sampai di sekolah Minggu ternyata anak-anak lain sedang mengantri.
“Wah, pasti sangat lama menunggu giliran. Apalagi aku dapat giliran yang terakhir.” Pikirnya dalam hati. Teman-teman Bombom tidak berani mencegah Bombom sewaktu dia menyerobot barisan sebab tubuh Bombom yang paling besar diantara yang lain.
Tiba-tiba terdengar “Gubrak!!!” si Bombom menabrak meja dan semua makanan yang ada di meja berhamburan. Beberapa anak menangis karena kakinya kerbentur meja. Bombom terdiam, merasa bersalah.
“Tuh kan apa kakak bilang tadi, antri! Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Bombom, kamu datang terlambat jadi tidak tahu apa yang tadi sudah kakak jelaskan kepada teman-temanmu.” Kata kakak sekolah Minggu.
“Maafkan Bombom kak.” Sesal Bombom
“Sekarang minta maaflah pada teman-temanmu. Tadi sebelum kita berbaris antri, kakak menjelaskan ke teman-temanmu bahwa setiap anak akan berbaris mengantri dan mengambilkan makanan untuk teman yang tadi duduk di sebelah kanannya.” Kakak sekolah Minggu menjelaskan.
Bombompun meminta maaf kepada teman-temannya.
Nah, adik-adik, firman Tuhan yang kita baca dari Filipi 2:4 tadi dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan ingin kita tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain.
Tetapi pagi itu Bombom bangun kesiangan, ia terlambat datang ke sekolah Minggu. Ia baru ingat bahwa hari ini ada perjamuan kasih, sehingga ia langsung berangkat dengan terburu-buru. Sampai di sekolah Minggu ternyata anak-anak lain sedang mengantri.
“Wah, pasti sangat lama menunggu giliran. Apalagi aku dapat giliran yang terakhir.” Pikirnya dalam hati. Teman-teman Bombom tidak berani mencegah Bombom sewaktu dia menyerobot barisan sebab tubuh Bombom yang paling besar diantara yang lain.
Tiba-tiba terdengar “Gubrak!!!” si Bombom menabrak meja dan semua makanan yang ada di meja berhamburan. Beberapa anak menangis karena kakinya kerbentur meja. Bombom terdiam, merasa bersalah.
“Tuh kan apa kakak bilang tadi, antri! Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Bombom, kamu datang terlambat jadi tidak tahu apa yang tadi sudah kakak jelaskan kepada teman-temanmu.” Kata kakak sekolah Minggu.
“Maafkan Bombom kak.” Sesal Bombom
“Sekarang minta maaflah pada teman-temanmu. Tadi sebelum kita berbaris antri, kakak menjelaskan ke teman-temanmu bahwa setiap anak akan berbaris mengantri dan mengambilkan makanan untuk teman yang tadi duduk di sebelah kanannya.” Kakak sekolah Minggu menjelaskan.
Bombompun meminta maaf kepada teman-temannya.
Nah, adik-adik, firman Tuhan yang kita baca dari Filipi 2:4 tadi dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan ingin kita tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain.
bdhstt/170212/RA
Terima kasih Tuhan renungannya
BalasHapussalam kel panti asuhan anugerah tanjung pinang
KITA HARUS SELALU MENGANTRI.
BalasHapusKITA HARUS SELALU MENGANTRI
BalasHapusMenurut aku bombom orang yang rendah hati dan baik
BalasHapuskok bisa?
Hapus