Beno si Anjing yang Serakah
Mazmur 28:7
Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Suatu hari Beno, seekor anjing kecil mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air sungai di bawah jembatan itu. Beno mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya. Karena merasa tidak puas dengan tulang kecil yang dimilikinya, Beno berfikir untuk merebut tulang besar yang dimiliki anjing lain yang ada di dalam air itu.
Beno meletakkan tulang miliknya di tepi sungai dengan perlahan-lahan supaya anjing yang di dalam air itu tidak curiga, kemudian dengan tiba-tiba Beno melompat ke sungai. Ia mencari anjing yang tadi dilihatnya. Dia menyelam sampai ke dasar sungai tapi tak ditemukan juga anjing yang dicarinya. Beno akhirnya dengan susah payah berenang menuju ke tepi sungai.
Saat dia selamat tiba di tepi sungai, dia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang di bawanya malah hilang, dia kemudian menyesali apa yang terjadi dan menyadari betapa bodohnya dirinya. Seandainya saja Beno tidak serakah dan bersyukur atas apa yang sudah dimilikinya tentu Beno tidak akan kehilangan tulang miliknya
Pelajaran:
Saat kita tidak mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita maka akan timbul rasa iri kepada orang lain yang kita pandang memiliki sesuatu yang lebih dari kita. Sehingga menimbulkan keinginan untuk melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Namun tanpa kita sadari seringkali perbuatan itu justru merugikan diri kita sendiri.
Keserakahan dan iri hati akan muncul saat kita tidak bersyukur kepada Tuhan atas apa yang diberikan-Nya kepada kita.
bdhstt/110111/RA
Komentar
Posting Komentar