Waktu Adikku Lahir


Amsal 23:25
Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau.

Beberapa hari Tina memperhatikan ibunya yang sedang mengandung.
”Perut ibu besar sekali, apa ibu tidak merasa berat?”
Ibu tersenyum, ”Tentu saja berat, tapi ibu sangat senang karena kelak ibu akan mendapatkan hadiah yang luar biasa.”
Tina semakin heran dengan jawaban ibunya, hingga suatu hari Tina melihat ibunya merintih-rintih kesakitan sambil memegangi perutnya yang besar itu. Tina sangat kebingungan dan menangis. Tetapi ibunya malah menghiburnya,” Tina sayang, jangan menangis nak! Ibu tidak apa-apa, sekarang telponlah ayah supaya mengantar ibu ke rumah sakit!” perintah ibu kemudian.
Tina semakin ketakutan karena ibunya akan dibawa ke rumah sakit, mungkinkah ibu sakit parah? Pikirnya dalam hati.
Setelah beberapa saat menunggu di ruang tunggu rumah sakit, dokter keluar dari ruangan tempat ibu dibawa masuk.. Mendadak wajah cemas ayahnya berubah menjadi sukacita.
”Ada apa ayah?” tanya Tina.
”Kamu punya adik laki-laki sayang.”kata ayah sambil menarik lengan Tina untuk membawanya masuk menemui ibunya. Di dalam ruangan itu Tina tidak lagi melihat ibunya merintih kesakitan, tetapi tersenyum sambil menggendong seorang bayi.
”Jadi kesusahan dan penderitaan yang ibu alami selama ini adalah demi seorang bayi ya? Dulu waktu ibu mau melahirkan Tina juga seperti ini ya?” Tanya Tina.
”Iya sayang, dan kalian adalah hadiah terindah yang ibu dapat dari Tuhan.” Kata ibu.
Seorang ibu rela berkorban demi anaknya. Ibu mau bersusah payah pada saat mengandung kita, ibu bahkan bertaruh nyawa pada saat kelahiran kita.
Pernahkah kamu melawan ibumu? Sudahkah kamu meminta maaf atas perbuatanmu itu?
Jika belum lakukan segera! Ibumu rela berkorban untukmu, jangan pernah menyakiti hatinya!

By: rhy_040909_my parent are my heroes

Komentar

Postingan Populer