Sebuah Pensil


Amsal 6:20
Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu!

Suatu hari seorang pembuat pensil memberikan pesan sebelum mengutus pensilnya ke dunia:
1. Kamu bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi jika kamu dipegang oleh seseorang.
2. Kamu akan menderita setiap kali kamu diruncingkan.
3. Tetapi setelah kamu diruncingkan kamu akan sangat bermanfaat.
Pensilpun merasa jengkel karena harus menurut pada orang yang memegangnya, kadang ia juga menangis saat orang itu merautnya. Tetapi saat ia menghasilkan sebuah tulisan yang luar biasa dan lukisan yang indah, iapun merasa bangga pada dirinya dan berterimakasih pada orang yang telah merawatnya.
Kita ini juga seperti pensil yang dipegang orang tua kita. Kita akan menjadi luar biasa saat ada yang merawat, mendidik, dan mencukupi kebutuhan kita. Karena itu bersyukurlah telah memiliki orang tua yang begitu mengasihimu!
Terkadang kita juga merasa menderita saat orang tua kita menegur kenakalan kita, memarahi kita karena kita berbuat salah, menyuruh kita belajar dengan keras, melarang kita nonton TV pada waktu kita belajar, dan menyuruh kita tidur tidak terlalu malam. Tetapi semua itu mereka lakukan supaya kita menjadi anak yang hebat. Seperti pensil yang sedang diruncingkan.
Dan setelah pensil runcing, pensil itu sangat bermanfaat bagi banyak orang. Demikian juga kita, berkat didikan orang tua yang seringkali membuat kita jengkel itu ternyata kita menjadi anak yang kuat, pintar, mandiri, dan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa.

Komentar

Postingan Populer